Jenis-jenis hipotesis

Jenis – Jenis Hipotesis

Jenis-jenis hipotesis menurut Mohammad Ali :
a) Hipotesis kerja : suatu hipotesis yang dirumuskan dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Hipotesis kerja disebut juga hipotesis penelitian, dan biasanya tidak menggunakan analisis data statistik.
b) Hipotesis nol : hipotesis nol disebut juga hipotesis statistika. Hipotesis nol biasanya dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang berarti antara dua kelompok atau lebih tentang suatu hal yang dipermasalahkan.
Jenis-jenis hipotesis menurut Murray R. Spiegel dalam Suharsimi Arikunto :
Di dalam membuat keputusan adalah berguna untuk membuat asumsi atau perkiraan mengenai populasi yang bersangkutan. Asumsi-asumsi demikian, yang mungkin benar ataupun tidak benar, disebut hipotesis statistik pada umumnya merupakan pernyataan-pernyataan mengenai distribusi probabilitas dari populasi. Dalam banyak hal kita merumuskan suatu hipotesis statistic hanya dengan tujuan untuk menolaknya. Misalnya, apabila kita ingin menentukan apakah sebuah mata uang logam tertentu adalah berat sebelah (tidak seimbang) maka kita nyatakan hipotesis bahwa mata uang logam tersebut adalah seimbang, yaitu p= 0,5 dimana p adalah probabilitas timbulnya ‘angka rupiah’. Demikian pula apabila kita ingin menentukan apakah suatu prosedur tertentu adalah lebih baik dari yang lain, maka kita rumuskan hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara kedua prosedur tadi (yaitu setiap perbedaan yang diamati melulu disebabkan karena fluktuasi di dalam mengadakan penarikan sampel dari populasi yang sama). Hipotesis-hipotesis demikian sering disebut hipotesis nol dan di tulis dengan notasi Ho. (Murray R. Spiegel, 1988:176).
Semua hipotesis yang berbeda dari suatu hipotesis tertentu disebut hipotesis alternative. Misalnya, apabila satu hipotesis adalah p = 0,5 maka hipotesis-hipotesis alternative adalah p = 0,7 atau p ≠ 0,5. Suatu hipotesis yang merupakan alternative bagi hipotesis nol ditulis dengan notasi H1.
Selanjutnya, hipotesis nol dan hipotesis alternatif diatas masing-masing terbagi menjadi hipotesis terarah dan hipotesis tidak terarah. Merumuskan hipotesis terarah/tidak terarah dengan baik merupakan hal yang penting bagi seorang peneliti.
Contoh hipotesis nol dan alternative yang terarah dan yang tidak terarah.
a) Hipotesis alternative terarah:
• Terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca interpretative dengan kemampuan menulis resensi cerpen.
• Factor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa Indonesia di SMU berpengaruh terhadap kemahiran berpidato mahasiswa jurusan bahasa Indonesia TK 1.
• Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang membahas soal-soal formatif dirumah lebih baik daripada membahasnya di sekolah.
b) Hipotesis nol terarah:
• Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca interpretative dengan kemampuan menulis
• Faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa Indonesia di SMU tidak berpengaruh terhadap kemahiran berpidato mahasiswa jurusan bahasa Indonesia TK 1.
• Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang membahas soal-soal formatif dirumah tidak lebih baik daripada membahasnya di sekolah.
c) Hipotesis alternatif tidak terarah
Ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang membahas soal-soal formatif di rumah dengan siswa yang membahasnya di sekolah.
d) Hipotesis nol tidak terarah
Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang membahas soal-soal alternative di rumah dengan yang membahasnya di sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar