Hubungan variable

Hubungan antar Variabel
Pada hakikatnya inti dari setiap kegiatan penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (X dengan Y).
Berdasarkan penjelasan terakhir, Dr. Zamari mencatat sejumlah pola hubungan variabel independen-dependen dalam penelitian sosial;
· Pola linear dan posisitf; hubungan yang menunjukkan perubahan pada kedua variabel dengan arah semakin membesar dan intensitas perubahan bersifat konstan.
· Pola linear dan negatif; hubungan yang menunjukkan perubahan pada kedua variabel dengan arah yang berbeda, yang satu bertambah dan yang lain berkurang atau sebaliknya.
· Pola kurva linear dan positif; hubungan yang menunjukkan perubahan pada kedua variabel dengan arah semakin membesar dan tetapi intensitas perubahan tidak bersifat konstan, bahkan bila sampai titik tertentu bisa berubah ke arah berlawanan.
· Pola kurva linear dan negatif; hubungan yang menunjukkan perubahan pada kedua variabel dengan arah yang berbeda, yang satu bertambah yang lain berkurang, namun tidak bersifat konstan dan bahkan bila sampai pada titik tertentu perubahan kedua variabel menuju arah yang sama.
· Pola posisitf power; dikatakan hubungan posisitf power apabila perubahan kedua variabel ke arah yang lebih besar dengan intensitas yang semakin lama semakin kuat atau besar.
· Pola negatif power; suatu hubungan bersifat negatif power apabila perubahan kedua variabel ke arah yang berlawanan dan intensitas perubahan tidak konstan.
Sedikit berbeda dari pendekatan di atas, Zetterberg mengungkap beberapa pola hubungan antar variabel, yaitu;
· hubungan determinasi, yaitu hubungan yang mengandung konotasi bahwa sesuatu akan selalu terjadi apabila ada sesuatu yang lain;
· hubungan kesetaraan, yaitu hubungan yang apabila sesuatu konsep variabel mengandung keumungkinan setara atau tidak setara antara satu sama lain;
· hubungan berurutan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa sesuatu pasti terjadi setelah sesuatu yang lain terjadi;
· hubungan kebersamaan, yaitu hubungan yang tidak menunjukkan dimensi waktu, sehingga dua kejadian bisa terjadi dalam waktu yang sama;
· hubungan kecukupan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa jika sesuatu terjadi maka sesuatu yang lain akan mengikuti;
· hubungan gabungan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa sesuatu akan terjadi apa ada sesuatu yang mendahului dan ditambah dengan adanya kejadian lain;
· hubungan keharusan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa untuk terjadinya sesuatu perlu adanya sesuatu yang lain muncul terlebih dahulu;
· hubungan tambahan, yaitu hubungan yang menunjukkan perlunya beberapa alternatif untuk terjadinya sesuatu yang lain.
Dari sudut pandang yang lain masih ada jenis hubungan antar variabel yang perlu dikteahui, yaitu simetris, timbal-balik (reciprocal), dan asimetris. Dua dari tiga jenis hubungan ini masih dapat dibedakan pada beberapa kategori.
Hubungan Simetrik, terdiri dari:
· Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
· Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
· Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
· Hubungan yang kebetulan semata-mata.
Hubungan Asimetrik, terdiri dari:
· Hubungan antara stimulus dan respons.
· Hubungan antra disposisi dan respons.
· Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
· Hubungan yang imanen.
· Hubungan antara tujuan dan cara.
Hubungan timbal-balik (korelasi)
Seperti yang sudah dikemukakan, hubungan antara variabel X dan Y cukup banyak ragamnya, namun untuk mensinkronkan dengan kebutuhan pengujian secara statistik, pola-pola hubungan itu perlu disederhanakan. Secara garis besar, jenis-jenis hubungan dimaksud ada tiga kategori; korelasi, regresi dan variasi. Penjelasan mengenai ketiga jenis variabel ini akan dikemukakan pada pembahasan tentang Uji Statistik Inferensial.

0 komentar:

Posting Komentar